Minggu, 23 Mei 2010

METODE SDLC UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI WEB

1. PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang

Teknologi perkembangan WEB semakin berkembang, baik dari sisi teknologi maupun dari sisi user seiring dengan perkembangan zaman. Banyak teransaksi tidak lagi dilakukan secara langsung. Salah satunya adalah teransaksi penjualan dan pembelian kini tidak hanya dilakukan secara langsung, seperti bertemu pembeli dan penjual dalam satu tempat namun dengan adanya WEB bisnis transaksi dapat dilakukan secara online.

Dalam membangun sistem informasi Web, ada banyak kendalanya dalam metodologi yang akan digunakan. Seringkali tidak diketahui karakteristik dari user dan jumblah user yang luas dan terbesar diseluruh dunia. Teknologi dan bahasa user menjadi masalah tersendiri dalam membangun Web. Dalam makalah ini dipaparkan tahap – tahap teknik yang digunakan untuk membuat informasi Web dan kendala – kendala dalam sistem informasi dan perbandingan metodologi dalam membangun sistem informasi Web.

I.2 Permasalahan

Ada beberapa kendala dalam membangun sistem informasi Web yang harus diperhatikan :

1. Scalibility
2. Visual Desain
3. Comprehensive
4. Interactivity
5. Change Management



Scalibility berhubungan dengan jumlah user yang tersebar luas dan karateristik dari masing – masing user, dapat berupa dari sisi bahasa, skill dan teknologi yang digunakan.

Visual Desain adalah tampilan Web dan berhubungan pula bagai mana user dapat memahami tampilan yang telah dibuat dan mengerti atau dapat menggunakan sistem yang telah dirancang.

Comprehensive (pemahaman) adalah bagaimana membuat user tertarik dan memehami dengan informasi dan peroduk yang ditampilkan dengan kendala tingkat pemahaman user yang beragam.

Interactivity adalah bagaimana membuat user tertarik dan terbiasa dengan sistem yang terdapat di aplikasi Web, seperti link, pull down menu, dimana diaplikasi sistem informasi tradisional data-data diurutkan, sedangkan dalam sistem informasi Web terdapat interaktif link-link.

Change Managementberfungsi untuk mengubah tampilan desain atau sistem dalam Web. User yang sudah terbiasa dengan tampilan lama akan mengalami kesulitan dengan tampilan baru tanpa adanya petunjuk. Dalam sistem informasi Web yang menjadi kendala adalah bagaimana membuat user yang tidak mengerti atau user yang baru dapat memahami dengan sistem yang telah dirancang.

1.3 Tujuan

1. Mengetahui metode – metode dalam membangun Web.
2. Mengetahui tahap – tahap apa saja yang membangun metode SDLC.



2. LANDASAN TEORI


1. Perbandingan Metodologi



Perbandingan metodologi dalam membangun sistem informasi adalah :
Waterfall :
Setiap phase pada Waterfall dilakukan secara berurutan namun kurang dalam iterasi pada setiap level. Dalam pengembangan Web Informasi Waterfall memiliki kekakuan untuk ke iterasi sebelumnya. Dimana Web Informasi selalu berkembang baik teknologi ataupun lingkungannya.
Prototipe :
Membantu user dalam menilai setiap versi dari sistem. Sangat baik untuk “aplikasi yang interaktif”, Umumnya user lebih tertarik pada tampilan dari pada proses pada sistem. Namun dalam prosesnya prototipe cenderung lambat karena user akan menambah komponen dari luar sistem. Sehingga kepastian penyelesaian project tidak jelas. Dan target user dalam Web lebih bervariasi.
Rapid Application Development:
Bentuk dari prototipe dengan “throwaway” jika ada modul yang salah maka akan dibuang. Artinya setiap modul tidak akan dikembangkan sampai selesai, karena jika dianalisa salah langsung dibuang. “RAD involve building the wrong site multiple times until the right site falls out of the process”
Incremental Prototipe :
Digunakan untuk menyelesaikan sistem secara global terlebih dahulu,kemudian untuk feature dari sistem akan dikembangkan kemudian. Dengan ini mempercepat dalam pengimplementasian project. dan hal ini cocok digunakan dalam sistem informasi Web.

2.2 Faktor – Faktor Kendala dan Suksesnya Membangun sistem Informasi

Ada beberapa factor yang menentukan sukses dan gagalnya dalam membangun sistem informasi.

A. Kendala atau Tantangan Dalam Membangun Sistem

Diantaranya :

1. Kurangnya informasi dari user
2. tidak lengkapnya kebutuhan dan spesifikasi yang diperlukan
3. terdapat perubahan kebutuhan dan spesifikasi ketika prijec berjalan
4. kurangnya dukungan dari pihak eksekutif
5. kurangnya kemampuan skill dari user



B. Faktor yang Menyebabkan Gagalnya Dalam Pembangunan Sistem Informasi

Diantaranya :

1. Requirement atau kebutuhan yang kurang lengkap
2. Kurangnya keterlibatan user
3. . Kurangya Resource / sumber daya
4. Hasil yang ingin dicapai tidak realistis
5. Perubahan Kebutuhan dan spesifikasi
6. Kurangnya perencanaan
7. Sistem tidak akan digunakan lagi
8. Kurangnya Managemen IT .



C. Fator yang Menentukan Dalam Suksesnya Sistem Informasi

Diantaranya :

1. Keikutsertaan user dalam membangun sistem
2. Dukungan dari manajemen eksekutif
3. Kebutuhan sistem terpenuhi dan jelas
4. Perencanaan yang tepat
5. Tujuan yang akan dicapai memang suatu hal yang realities





3. PEMBAHASAN


3.1 Metode SDLC

Struktur metodologi SDLC dalam pengembangan sistem informasi berbasis Web.


Metode SDLC (Sistem Devlopment life Cycle) berfokus pada metode dan teknisi yang digunakan.

Tahap - tahap SDLC dalam pembangunan sistem informasi Web :

1. Plaining

Plaining (perencanaan) adalah feasibility dan wawancara , observasi, Quesener. Jika pada tahap Feasibility hasilnya baik maka langsung ketahap investigasi dan diberi form kepada client untuk mencatat kebutuhan client. Dalam sistem investigasi, dapat berupa wawancara, kuosiener atau observation. Dalam tahap ini hal yang pertama dilakukan adalah memberikan form ke user yang digunakan untuk mengetahui permintaan user

2. Analisa
* Analisa Teknologi. Menganalisis teknologi apa yang digunakan pemilik desain Web seperti menggunakan desain grafis maka memerlukan teknologi seperti Adobe Photoshop, Macromedia Flash, Dreamweaver. Memerlukan data penyimpanan secara informasi produk, Informasi Berita digunakan database seeprti Mysql, MSAccess.
* Analisa informasi. Mengenai informasi data yang akan menjadi data tetap dan data dinamis, kategori informasi data tetap adalah : profile perusahaan, visi dan misi, sejarah perusahaan, latar belakang perusahaan. Informasi dinamis adalah informasi yang selalu berubah dalam setiap periodik dapat setiap hari atau setiap jam. Informasi dinamis dalam sistem ini adalah :

1. Informasi persediaan ( stock ) produk
2. Informasi Harga Produk dan diskon
3. Informasi Artikel, tips dan trik
4. Informasi dari masing keunggulan Produk atau produk yang sedang trend



o Analisa User. Mengkatogorikan user yang digunakan dalam sistem informasiWeb. User yang sudah memahami dan yang belum memahami.
o Analisa Biaya dan Resiko. Dalam tahap ini diperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan seperti biaya maintenance ( membayar domain ke ISP) atau biaya kirim ke user. Resiko yang terjadi adalah tidak sampainya produk ke user atau penipuan dari user.



Dalam tahap analisa menggunakan metoda prototype yang akan dilakukan iterasi oleh user, dan penggunaan dokumen disetiap iterasi untuk memudahkan dalam pengembangan kemajuan yang telah dilakukan oleh user. Prototype adalah proses membangun sebuah sistem dalam sebuah model. Dalam pengertian sistem informasi prototype digunakan untuk membantu sistem desain yang akan dibangun sistem informasi secara intitusi dan mudah diubah untuk end user, prototype merupakan bagian dari proses iterative phase analisa dari metodologi SDLC.

Keuntungan dari Prototipe

* Mengurangi waktu dalam pengembangan sistem
* Mengurangi dan efisiensi dalam biaya.
* Kebutuhan user akan dipenuhi disini, karena dengan proses iterasi semua kebutuhan user akan diketahui semua dengan adanya feedback dari user.
* Dengan adanya feedback dari user, secara iterasi kebutuhan akan kedepannya dapat direncanakan, selain itu user dan developer dapat mengetahui project secara jelas dan tepat.



Kekurangan dari Prototipe

Hasil analisa tidak detail karena hanya mengenai pembahasan yang sedang difokuskan dengan user. Tidak ketahap selanjutnya.

* Pengembang menjadi berfokuskan pada prototype yang telah dibuat.
* Pengembangan sistem dapat menjadi lama dalam penyelesainnya
* User akan terlalu mengharapkan sistem yang sama yang ada di prototype





3. Desain
* Desain Informasi. Dalam tahap ini dimodelkan informasi link dari setiap halaman, jika dalam sistem tersebut terdapat database maka digunakan tahap development dan database disain..
* Desain Grafis. Dalam tahap ini disesuaikan dari warna, layout, gambar dan graphic.
* Database Application
* Model Development Database Design PHP Library Development. Tahap untuk memodelkan seluruh peruses yang ada,seperti peruses penyimpanan data,update artikel, dan menampilkan data dari database.



4. Implementasi
* Penulisan Program dan Instalasi. Merupakan tahap penulisan program yang telah dianalisis dan diesain semua maka perogeram yang digunakan adalah PHP dan database yang digunakan MySql
* Desain Review. Dalam tahap ini tidak hanya menguji desain yang digunakan namun menguji semua sistem yang telah diterapkan seperti tidak ada lokasi lingk, image yang salah, pengujian sistem seperti penyimpanan data, update artikel dan lain-lain.
* Pemilihan Sumber daya Hardware dan Software. Dalam tahap ini software dan hardware digunakan untuk Web server.
* Pengujian Web dan Dokumen Web. Menguji Web dengan berbagai teknologi browser yang ada, serta pemeriksaan dokumen Web. Dan dalam memeriksa documen terdapat beberapa hal yang diperhatikan :

+ Akurasi atau ketepatan dokumen
+ Authority Web, document yang telah diterbitkan dalam web
+ Objective informasi
+ Currency, keterangan perubahan dan update link mengenai tanggal dan informasi.

4. KESIMPULAN

Pengembangan metodologi ini menganalisa sistem informasi Web secara umum, domain dengan kasus tertentu dapat disesuaikan dibagian analisa. Dengan metodologi SDLC ini diharapkan akan membangun user –user baru yang akan selalu melihat Web site, dengan selalu mengupdate informasi dan tampilan desain yang dibuat dengan baik dan cepat dalam menjalankan Web site.

oleh : Kiniulin Br Sembiring

0 komentar: