Terbaru "Manusia dan Penderitaan"
Setiap kehidupan pastinya akan mengalami lika-liku hidup, dan salah satunya penderitaan. Manusia terkadang biasa menganggap bahwa penderitaan selalu mengikutinya. Bayang-bayang penderitaan seakan sangat dekat dengan kita(manusia). Namun kita semua tidak tahu kapan, dimana penderitaan itu akan kita alami.
Sebelum memahami lebih jauh tentang penderitaan, akan lebih baik kita mengetahui apa itu penderitaan?
Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin.
Pengertian Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Siksaan yang sifatnya psikis :
a. Kebimbangan
b. Kesepian,
c. Ketakutan.
Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan, kegagalan.
Seperti saya phobia terhadap bola tendang, karena saya trauma dengan kejadian masa kecil saya. Terkena bola tendang sampai gigi saya copot satu.
Pengertian Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Gejala seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
- Jasmani : merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
- Kejiwaannya : dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan :
- Gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rokhani
- Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif
- Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
- Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
- Terjadinya konflik sosial budaya
- Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
Proses kekalutan mental:
a. Positif : trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebagai usaha agar tetap survey dalam hidup, maksudnya melakukan hal positif setelh mengalami keburukan.
b. Negatif : trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
Bentuk fustasi antara lain :
- Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
- Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
- Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
- Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
- Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
- Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain
- Autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
- Kota – kota besar
- Anak-anak muda usia
- Wanita
- Orang yang tidak beragama
- Orang yang terlalu mengejar materi
Sebab-sebab timbulnya penderitaan :
- Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia sendiri
- Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
pengaruh yang akan terjadi pada seseorang jika mengalami penderitaan :
- Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawain atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya.
- Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, dan lain-lain.
NB:
Setidaknya seringkali saya merenungkan, apa yang saya alami hari demi hari penderitaan yang saya alami. Setiap saya mengingat penderitaan saya seringkali saya meneteskan air mata.
Menurut Henry Becher "Menangis adalah berkat." "Karena dengan air mata Allah membasuh mata kita agar melihat negeri yang tidak kelihatan, negeri yang tanpa air mata."
Suatu penderitaan itu memang menyakitkan. Namun kita harus menghadapinya dengan ketabahan, sabar dan berusaha agar penderitaan itu bisa kita lalui dengan hati tenang.
Namun penderitaan dapat berpengaruh terhadap tingkah laku, cara kita melakukan atau menjalani kehidupan kita. Karena dampak paling utama penderitaan seseorang adalah psikologis dari diri kita masing-masing. Pengaruh itu pun dapat kita lalui dengan hati yang suci tidak memikirkan hal-hal negatif.
0 komentar:
Posting Komentar